DAFTAR ISI
A. ABSTRAKSI PSIKOLOGI SOSIAL
B. LATAR BELAKANG
C. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIAL
D. METODE – METODE PSIKOLOGI SOSIAL
E. MASALAH – MASALAH SOSIAL DAN ILMU
SOSIAL
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
A. ABSTRAKSI PSIKOLOGI
SOSIAL
Psikologi sosial sebagai ilmu yang
merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut
menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan
situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya
termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya. Psikologi
sosial juga merupakan suatu ilmu pengetahuan baru dalam abad modern. Ilmu ini
mulai di rintis pada tahun 1930 di amerika serikat dan kemudian juga di
Negara-negara lain. Sebagai displin ilmu yang relatif baru dalam
perkembangannya ia banyak menggunakan materi-materi yang sudah tersedia dalam
disiplin ilmu sosial lainnya, seperti dari sosiologi dan antropologi misalnya
konsep-konsep tentang norrna,sruktur social dan peran adalah konsep yang di
ambil dari disiplin ilmu yang sudah lebih dahulu berkembang. Pengkajian psikologi
social dan ruang lingkupnya akan dapat member gambaran tentang apa pengertian
psikologi sosial dan apa saja yang menjadi objek dalam studinya. Mempelajari
modul Psikologi Sosial dan Ruang Lingkupnya merupakan pangkal otakuntuk
mengetahui lebih lanjut tentang prinsip-prinsip maupun proses yang tingkah laku
seseorang sebagai mahluk sosial.
B. LATAR BELAKANG
latar belakang timbulnya psikologi sosial, banyak beberapa
tokoh berpendapat, semisal, Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori
psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada
interaksi sosial antar manusia. Bedah lagi dengan Gustave Le Bon, bahwa pada
manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang
masing-masing berlaianan sifatnya. Jiwa massa
lebih bersifat primitif (buas, irasional, dan penuh sentimen) dari pada
sifat-sifat jiwa individu. Berlaianan dengan Le Bon, Sigmund Freud berpendapat
bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu,
hanya saja sering tidak disadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam
keadaan terpendam. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang berpendapat dalam
buku yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan psikologi sosial.
C. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIAL
Ditinjau dari segi objeknya,psikologi
dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu:
a. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
b. Psikologi yang menyelidiki gdan
mempelajari hewan,yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan
Kesulitan lain dalam pembentukan teori psikologi social adalah
menentukan ruang lingkup suatu teori seperti berikut ini:
a) jangkauan penerapan
(comprehensiveness), yaitu untuk berapa banyak (macam) fenomena atau
kepribadian teori ini dapat diterapkan.
b) Keterbatasan ,yaitu sampai
dimana perlu diberikan prasyarat pada kondisi dimana fenomena itu timbul agar
suatu teori dapat dinyatakan berlaku.
c) Keumuman (generality),sampai
dimana teori bias diperluas untuk mencakup situasi-situasi yang tidak tercakup
dalam fenomena awal yang dijadikan dasar untuk penyusunan teori yang
bersangkutan.
Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain,psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu
gejala atau fenomena.dengan mengerti suatu fenomena,kita dapat membuat
peramalan-peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan
bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya , dengan pengertian dan kemampuan
peramalan itu,kita dapat mengendalikan fenomenaitu sampai batas-batas tertentu.
Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu,termasuk psikologi sosial. (namun,tentu saja
tidak selalu kalau kita bisa mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti
betul tentang gejala itu. Seorang pengemudi mobil misalnya,dapat mengendalikan
mobilnya tanpa ia mengrti betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil tersebut).
Psikologi yang dipelajari secara praktis dapat dipraktekan dalam bermacam-macam
bidang ,misalnya dalam bidang pendidikan,dalam bidang indrusti atau perusahaan
dan sebagainya. Psikologi yang berusaha mempelajari jiwa manusia, ternyata
banyak mendapat kesulitan ,oleh karena objek penyelidikannya adlah abstrak
,yang tidak dapat diselidiki secara langsung,tetapi diselidiki keaktifannya
yang terlibat melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan. Dapat dimisalkan
bila kita mempelajari tentang angina,objeknya sendiri secara langsung tidak
dapat dilihat ,namun dari keaktifannya ,bila ada daun yang bergerak atau debu
beterbangan ,maka jelas ada ,seperti itu pulalah bila kita mempelajari jiwa.
Jadi dalam mempelajari psikologi ini,kita akan membatasi diri pada tingkah laku
manusia,karena manusia adalah makhluk tuhan tertinggi derajatnya diantara
makhluk-makhluk yang lain.
D. METODE – METODE PSIKOLOGI SOSIAL
Dalam psikologi sosial ada beberapa metode yang
dilakukan secara empiris tidak seperti ketika psikologi sosial hanya
dipikir dan direnungkan tanpa bukti dan fakt-fakta yang jelas, ada
beberapa metode yang dikemukakan oleh beberapa ahli
Metode Eksperimen
Wilhem Wundt adalah yang pertama memakai dam mendasarkan
metode ini kedalam psikologi sosial secara ilmiah, dalam metode ini ada
beberapa syarat yang diajukan oleh Wilhem:
a) kita harus dapat
menetukan dengan tepat waktu terjadi gejala yang ingin kita selidiki
b) kita harus dapat
mengikuti langsung gejala yang ingin kita selidiki dari mulanya sampai pada
akhirnya, dan kita harus mengamati dengan perhatian yang khusus
c) tiap-tiap observasi
(pengamatan) harus dapat kita ulangi dalam keadaan-keadaan yang sama
d) kita harus mengubah-ubah
dengan sengaja syarat- syarat keadaan eksperimen Maksud metode ini memanglah
untuk menimbulkan dengan sengaja suatu gejala guna dapat menyelidiki berlangsungnya
dengan persiapan yang cukup dan perhatian yang khusus.
ü Metode
Survey
Dalam metode ini penyelidik mengumpulkan keterangan-
keterangan seluas mungkin mengenai kelompok tertentu yang ingin dia selidiki,
kebiasaan survey yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan angket
untuk mendapatkan keterangan
ü Metode
Diagnotik-Psikis
Dalam mengumpulkan beberapa keterangan biasanay
penyelidik tidak melakuakan dengan biasa, kadang perlu dilakukan uji test-test
psikolgi yang dapat menggambarkan segi-segi psikologi yang lebih dalam mendapat
keterangan.
ü Metode
Sosiometri
Morena adalah orang yang berjasa dalam metode ini karena
dialah yang menemukannya, yang mana metode ini merupakan metode baru
dalam ilmu sosial dan terfokus untuk meneliti “intra-group- relations”
atau saling berhubungan antara anggota kelompok di dalam suatu kelompok.
E. MASALAH – MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSIAL
A. Masalah-masalah sosial
Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, hal ini disebabkan
perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan
lingkungan alam dimana masyarakat itu hidup. Masalah-maslah tersebut dapat berupa
masalah sosial, moral, politik, ekonomi, agama dll
Yang membedakan masalah sosial
dengan masalah lainnya bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya dengan
nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial. Pengertian masalah sosial :
1. Menurut masyarakat, segala
sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
2. Menurut para ahli, adalah suatu
kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi,
mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat
secara keseluruhan.
Contoh: pedagang kaki lima menurut definisi
umum bukanlah masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah, dan
pelayanan warga pada taraf hidup tertentu. Tetapi bagi perencana kota merupakan
sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
Dengan demikian suatu masalah bisa digolongkan
sebagai masalah sosial oleh ahli belum tentu dianggap masalah sosial oleh umum.
Sebaliknya ada juga masalah yang dianggap masalah sosial oleh umum tetapi tidak
oleh ahli.
Batasan mengenai masalah sosial ditegaskan oleh Leslie (1974) yang
mendefinisikan bahwa masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan sebagian warga masyarakat sebagai sesuatu yang
tidak diinginkan atau tidak disukai, dan karenanya dirasakan perlu untuk
diatasi atau diperbaiki.
B. Masalah-masalah sosial dan ahli
ilmu sosial
Masalah-masalah sosial muncul
sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai sesuatu yang menganggu
kesejahteraan hidup. Hal itu merangsang masyarakat untuk mengidentifikasi,
menganalisa, memahami dan memikirkan cara untuk mengatasinya. Sebelum ada
ahli-ahli ilmu sosial masyarakat yang peka terhadap masalah sosial adalah ahi
filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan.
Disamping itu berbagai disiplin
ilmu tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, politik,
psikologi sosial, komunikasi menjadiakan masalah sosial sebagai ruang lingkup
studi tetapi pusat studinya bukanlah pada masalah sosial, namun pada usaha
memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing. Sedangkan masalah
sosial dipandang sebagai akibat dari proses perubahan sosial dan kebudayaan.
Sejumlah ahli ilmu sosial
seperti Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973), Gerson (1969) dan Brodly (1976)
merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai
kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat
dipahami. Begitu juga berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat
dipertanggung jawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki
masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan.
F. KESIMPULAN
lmu
Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah sosial khususnya
yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian
pengertian (fakta, konsep teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi
sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu
pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang
kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial,
seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk di dalamnya
interaksi antara orang dan hasil kebudayanya. Sedangkan metode sosial
antara lain :
a) Metode Eksperimen,
b) Metode survey,
c) Metode Observasi,
d) Metode diagnostik –
psychis,
e) Metode Sosiometri.
G. DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar